A. Pengertian
Teori Individu
Teori Psikologi Individu memfokuskan kepada keunikan
yang dimiliki oleh seseorang individu dan Adler menolak mengenai desakan
seksual menentukan personaliti seseorang.
Individual Psychologie mempunyai arti penting sebagai
cara untuk memahami sesama manusia. Aliran ini tidak mementingkan
perumusan-perumusan yang teliti, melainkan lebih mementingkan penyusunan
petunjuk-petunjuk praktis untuk memahami sesama manusia.
Menurut Adler, fenomena psikologi yang dialami oleh
setiap individu itu adalah berbeda antara satu sama lain tetapi bersifat
konsisten antara satu sama lain yaitu untuk mencapai kehendak superioriti.
Kegagalan seseorang individu berhadapan dengan cabaran hidup mendorong individu
bersifat lemah, pasif dan defensif yaitu individu ini sedang mengalami
inferiority complex.
Kehendak seseorang itu mempengaruhi setiap tindakan
mereka berpadukan pula kepada pengalaman di masa lepas yang telah dilalui
mereka yang mana mendorong kepada usaha untuk merealisasikan suatu kehendak.
Perasaan inferioriti yang wujud secara nyata atau khayalan dalam diri seseorang
individu dianggap suatu yang normal. Bahkan, perasaan inferioriti itu menjadi
dorongan untuk seseorang individu mencapai keinginan superioriti. Superioriti
pula merupakan matlamat hidup seseorang individu di samping menggapai
kesempurnaan kendiri yang unggul. Maka, matlamat ini dijadikan pula sebagai
panduan hidup seseorang. Matlamat tadi adalah hasil idea yang dibayangkan. Ia
diistilahkan sebagai Fictional Finalism.
Kematangan atau kebaikan seseorang itu dilihat melalui
pandangan seseorang individu itu terhadap kehidupan sosial yang sedang dihadapi.
Menurut Adler, dengan berusaha membantu orang lain, sebenarnya kita sedang
membantu diri kita dalam mencapai matlamat. Dengan mempunyai kepentingan sosial
( social interest) yang tinggi, individu ini amat mementingkan kebajikan orang
lain dan usaha yang dibuat untuk menyumbang kepada kebajikan masyarakat
membantu seseorang individu untuk menyesuaikan diri dengan baik di samping
mengurangkan perasaan sunyi dan tertekan.
Perancangan hidup seseorang individu dianggap unik dan
cara hidup mereka dibentuk semasa lima tahun yang pertama. Selain itu, layanan
ibu bapak semasa peringkat awal kanak- kanak memberi kesan kepada timbulnya
reaksi inferioriti dalam diri anak- anak dan mempengaruhi pembentukan
personaliti unik anak- anak dan gaya hidup yang bakal diamalkan ketika dewasa.
Selain itu, Adler turut percaya perbedaan layanan ibu
bapa terhadap anak- anak adalah berkait- rapat dengan turutan kelahiran ( birth
order ) setiap anak. Maknanya, layanan yang diterima oleh anak sulung, anak
kedua, anak tengah, anak tunggal dan anak bungsu adalah berbeda- beda antara
satu sama lain. Demikian, melalui pengalaman yang dialami, seseorang individu
itu mampu menciptakan personaliti dan tingkah laku diri yang unik dan ia
berdasarkan persepsi subjektif yang dimiliki oleh setiap mereka.
Kata Adler lagi, desakan hidup yang dihadapi seseorang
menjadi tunggak kepada perkembangan personaliti individu itu sendiri. Di
samping itu, konsep kendiri kreatif turut memainkan peranan besar dalam
menentukan personaliti seseorang. Kendiri kreatif wujud dalam diri individu
berasaskan kepada proses pembelajaran (rangsangan- tindakbalas) yang dilalui
sepanjang kehidupannya di masa lalu. Apa saja keputusan yang dibuat,
tanggungjawab adalah disandarkan kepada individu itu sendiri. Penilaian baik dan
buruk sesuatu perkara itu adalah terpulang kepada pengamatan individu itu
sendiri dan manusia bukanlah hamba kepada nasib.
Ketika ia menemukan daya kreatif pada diri, maka semua
konsepnya yang lain ditempatkan di bawahnya; akhirnya ditemukan juga penggerak
utama, sendi sang filsuf, obat mujarap kehidupan, penyebab pertama semua
tingkah laku manusia yang sekian lama di cari adler. Diri kreatif yang bersifat
padu, konsisten, berdaulat dalam struktur kepribadian.
Daya kreatif diri sulit digambarkan, kita dapat
melihat pengaruh-pengaruhnya, tetapi kita tidak dapat melihatnya. Diri
kreatif merupakan jembatan antara stimulus-stimulus yang menerpa
seseorang dan respon-respon yang diberikan orang yang diberikan orang. Manusia
membentuk kepribadiannya sendiri dari bahan mentah hereditas dan pengalaman.
B. Perilaku
Perilaku manusia pada dasarnya adalah penentu dirinya
sendiri (self-determinad) dan bahwa mereka membentuk kepribadian dari makna
yang mereka berikan kepada pengalaman-pengalaman mereka. Interpretasi manusia
terhadap pengalaman lebih penting dari pada pengalaman-pengalaman itu sendiri,
tidak ada masa lalu atau masa depan yang menentukan perilaku saat ini. Manusia
bergerak maju, dimotivasikan oleh tujuan di depan lebih dari pada
insting-insting bawaan atau daya-daya kausal.tujuan-tujuan masa depan ini
sering kali ketat dan tidak realistik namun, kebebasan pribadi manusia
mengijinkan manusia membentuk ulang tujuan-tujuan anda, dan karenanya mengubah
hidup mereka. Manusia menciptakan kepribadiannya sendiri dan sanggup mengubah
kepribadian tersebut dengan mempelajari sikap-sikap baru,sikap-sikap ini
menjadi pedoman bagi pemahaman bahwa perubahan bisa terjadi, bahwa tak
seorangpun atau kondisi apapun bertanggungjawab bagi “siapa dirinya”, dan bahwa
tujuan-tujuan pribadi harus di subordinasikan pada kepedulian sosial.
Perilaku manusia dapat mengarah pada gaya hidup yang
sehat atau tidak sehat bergantung sepenuhnya kepada derajat kepedulian sosial
yang mereka kembangkan selama tahun-tahun kanak-kanak mereka.
Kepedulian sosial yaitu sebuah sikap keterhubungan
dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas
manusia. Kepedulian sosial adalah kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat
yang mengikat masyarakat secara bersama-sama (Adler, 1927). Kepedulian sosial
adalah tongkat pengukur adler untuk menentukan kesehatan psikologis seseorang
dan ”satu-satunya kriteria bagi nilai-nilai manusia, kepedulian sosial adalah
satu-satuny alat yang di gunakan untuk menilai harga sebuah pribadi. Manusia
memulai hidup dengan daya juang dasar yang di aktifkan oleh
kekurangan-kekurangan fisik yang pernah ada. Kelemahan organis ini mengarah
secara tak terelakkan kepad perasaan inferioritas. Oleh karena itu, semua orang
memiliki perasaan-perasaan inferioritas.
Gaya hidup adalah
istilah yang digunakan Adler untuk mengacukepada warna kehidupan seseorang.
Gaya hidup adalah produk dari interaksi hereditas, lingkungan, dan daya kreatif
pribadi. Daya kreatif merupakan sebuah konsep dinamis yang mengimplikasikan
gerakan, dan gerakan ini adalah karakteristik hidup yang paling penting. Konsep
gaya hidup ini, Adler menjelaskan keunikan manusia yaitu setiap orang memiliki
tujuan, merasa inferior, berjuang menjadi superior, dan dapat mewarnai usaha
superriornya dengan minat sosial. Gaya hidup adalah cara yang unik dari setiap
orang itu dalam kehidupan tertentu di mana dia berada.
Kekuatan kreatif
self, kekuatan
kreatif adalahkekuatan yang paling menentukan tingkah laku, penggerak utama,
sendi dan obat mujarab kehidupan, yang membawai kekuatan dan konsep-konsep
lainnya. Diri kreatif bersifat padu, konsisten, berdaulat dalam struktur
kepribadian. Diri kreatif adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan
mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi kepribadian yang bersifat subyektif,
dinamik, menyatu, personal dan unik
Perkembangan Abnormal, minat sosial yang tidak
berkembang menjadi fakta yang melatar belakangi semua jenis salah suai
(maladjustment). Ada tiga factor yang membuat orang bisa menjadi salah suai,
antara lain yaitu ;
·
Cacat fisik yang buruk
Cacat fisik di ikuti dengan perasaan inferiorita yang
berlebihan, setiap orang dapat mengembangkan perasaan inferior yang berlebihan,
tetapi anak yang dilahirkan dengan cacat fisik yang buruk mempunyai peluang
yang lebih besar untuk menjadi salah suai di banding anak yang lahir sehat
jasmaninya.
·
Gaya hidup manja
Gaya hidup manja menjadi sumber utama penyebab
sebagian besar neurosis. Anak yang di manja mempunyai minat sosial yang kecil
dan tingkat aktifitass yang rendah.
·
Gaya hidup di abaikan
Anak yang merasa tidak di cintai dan tidak di
kehendaki, akan mengembangkan gaya hidup yang di abaikan. Di abaikan merupakan
konsep yang relatif, tidak ada orang yang merasa mutlak di abaikan atau mutlak
tidak di kehendaki.
Kecenderungan
pengamanan
Semua penderita neurotik menciptakan pengamanan
terhadap harga dirinya. Gejala itu berperan sebagai kecenderungan pengamanan,
memproteksi inflasi image-diri dan mempertahankan gaya hidup neurotik. Ada tiga
kecenderungan pengamanan yaitu :
·
Sesalan
Kecenderungan pengamanan yang paling umum adalah
sesalan. Orang neurotik, juga orang normal biasa memakai sesalan, “ ya, tetapi”
dan “sesungguhnya kalau.”
·
Agresi
Penderita neurotic memakai agresi untuk pengamanan
kompleks superior yang berlebihan, melindungi harga diri yang rentan. Ada 3
macam agresi yaitu;
1. Depresiasi
(merendahkan) adalah kecenderungan menilai rendah prestasi orang lain dan
menilai tinggi prestasi diri sendiri.
2. Accusation
(menuduh) adalah kecenderungan menyalahkan orang lain atas kegagalan yang
dilakukunnya sendiri dan kecenderungan untuk mencari pembalasan dendam,
sehingga mengamankan kelemahan harga dirinya sendiri.
3. Self-accusation
(menuduh diri sendiri) ditandai oleh menyiksa diri dan perasaan berdosa.
·
Menarik diri
Kecenderungan untuk melarikan diri dari kesulitan,
pengamanan melalui mengambil jarak. Ada empat jenis menarik diri, mundur, diam
di tempat, ragu-ragu dan membuat hambatan.
C. Aplikasi
Aplikasi dari psikology individual ada 4 wilayah:
·
Konstelasi keluarga
Adler hampir selalu menanyakan pasien konstelasi
keluarga mereka, yaitu urutan kelahiran mereka, jenis kelamin saudara- saudara
kandung mereka, dan perbedaan usia diantara mereka. Adler menemukan sejumlah
hipotesis mengenai kelehiran ini.
Anak sulung, menurut
adler (1931), biasanya susah sekali memiliki perasaan yang luas terhadap
kekuasaan dan keunggulan, rasa cemas yang tinggi, dan kecenderungan menjadi
terlalu protektif. Anak-anak sulung menempati posisi unik, menjadi satu-satunya
anak yang dimiliki untuk beberapa waktu, dan kemudian mengalami pembuangan (
dethronement) traumatis ketika adiknya lahir.
Anak kedua, menurut
adler anak yang lahir di tengah-tengajh memulai hidup dalam situasi yang lebih
baik untuk mengembangkan kerjasama dan kepribadian sosial. Anak-anak yang lahir
di tenagah-tengah menjadi dewasa dalam persaingan yang moderat, memiliki hasrat
yang sehat untuk mengalahkan persaingannya yang lebih tua. Jika sejumlah
keberhasilan dicapai, si anak akan mengembangkan sebuah sikap yang revolusioner
dan merasakan bahwa otoritas apapun bisa ditantang.
Anak bungsu,menurut
adler, sering kali merasa dimanjakan dan, akibatnya, menghadapi resiko tinggi
terhadap masalah-masalah kanak-kanaknya. Mereka serinng memiliki perasaan
inferioritas yang kuat dan kekurangan rasa kemandirian. Namun begitu,
mereka memiliki banyak keungan. Mereka sering kali sangat termotivasi untuk
menjadi pelari tercepat, musisi terbaik, atlet paling berbakat atau siswa yang
pandai.
Anak tunggal, anak
tunggal memiliki posisi unik untuk berkompetisi, bukan terhadap kakak-kakaknya,
melainkan terhadap ayah ibunya. Dengan hidup didunia orang dewasa, mereka
sering kali mengembangkan perasaan unggul yang berlebih-lebihan dan konsep diri
yang dibesar-besarkan. Hanya anak tunggal yang dapat mengalami hambatan bagi
pertumbuhan perasaan kerjasama dan kepedulian sosial, memiliki sikap parasitik,
dan mengharapkan orang lain terus melindungi mereka.
·
Rekoleksi-rekoleksi
awal
Adler (1929/ 1969,1931) menekankan bahwa
rekoluksi-rekoluksi awal selalu konsisten dengan gaya hidup sekarang dan bahwa
subyektif mereka terhadap pengalaman-pengalaman ini menghasilkan sejumlah
petunjuk untuk memahami tujuan akhir maupun gaia hidup mereka saat ini. Salah
satu rekoleksi adler yang paling awal adalah kontras besar antara kesehatan prima
kakaknya sigmud adler, dan kondisi dirinya yang selalu
sakit-sakitan.Rekoleksi-rekoleksi mengenai pengalaman awal dibentuk oleh gaya
hidup saat ini.
·
Mimpi-mimpi
Walaupun mimpi tidak dapat meramalkan masa depan
namun, mereka dapat menyediakan petunjuk untuk memecahkan masalah di depan.
Namun begitu, mimpi sering kali tidak ingin memecahkan masalah dengan cara yang
produktif. Adler menginterpretasikan mimpi ini bahwa dia harus memadatkan
keberaniannya untuk menjelajahi dunia baru dan memutuskan ikatan-ikatan dengan
dunia lama.Meskipan adler percaya bahwa dia dapat menginterpretasikan dengan
mudah mimpi ini, dia yakin bahwa kebanyakan mimpi menipu diri sendiri dan tidak
mudah dipahami bahkan oleh mimpi sendiri.
·
Psikoterapi
Teori adlerian mempostulasikan bahwa psikopatologi
berasal dari kekurang beranian, perasaan inveripritas yang berlebih-lebihan,
dan kepedulian sosial yang tidak berkembang penuh. Karena itu, tujuan utama
psikoterapi adlerian adalah meningkatkan keberanian, merugikan perasaan
inverioritas yang berlebihan, dan memperbesar kepedulian sosial. Adler
menemukan metode terapi yang unik bagi anak-anak bermasalah dengan menangani
mereka langsung di hadapan orang tua, guru, dan pekerja medis professional.
D. Teori
Dipengaruhi
Adler melihat manusia kebanyakan dimotivasikan oleh
pengaruh-pengaruh sosial dan oleh perjuangan mereka menuju keunggulan atau
keberhasilan. Freud berasumsi bahwa manusia memiliki sedikit saja pilihan
bahkan tidak sama sekali dalam membentuk kepribadian mereka, sementara Adler
yakin manusia bertanggung jawab sepenuhnya untuk menjadi siapa diri mereka,
asumsi freud bahwa perilaku saat ini disebabkan oleh pengalaman-pengalaman masa
lalu bertentangan langsung dengan konsep adler bahwa perilaku saat ini di
bentuk oleh pandangan manusia mengenai masa depan. Adler percaya bahwa manusia
yang sehat secara psikologis biasanya menyadari apa yang sedang mereka kerjakan
dan alasan mereka mengerjakannya.
Contoh :
psikologi individu mengenai desakan seksual menentukan personaliti seseorang.
Menurut Adler, fenomena psikologi yang dialami oleh
setiap individu itu adalah berbeza antarasatu sama lain tetapi bersifat
konsisten antara satu sama lain iaitu untuk mencapai kehendaksuperioriti.
Kegagalan seseorang individu berhadapan dengan cabaran hidup mendorong
individubersifat lemah, pasif dan defensif iaitu individu ini sedang
mengalami inferiority complex
Kehendak seseorang itu mempengaruhi setiap tindakan
mereka berpandukan pula kepadapengalaman di masa lepas yang telah dilalui
mereka yang mana mendorong kepada usaha untukmerealisasikan suatu kehendak.
Perasaan inferioriti yang wujud secara nyata atau khayalan dalamdiri seseorang
individu dianggap suatu yang normal. Bahkan, perasaan inferioriti itu
menjadidorongan untuk seseorang individu mencapai keinginan superioriti.
Superioriti pula merupakanmatlamat hidup seseorang individu di samping
menggapai kesempurnaan kendiri yang unggul.Maka, matlamat ini dijadikan pula
sebagai panduan hidup seseorang. Matlamat tadi adalah hasilidea yang dibayangkan.
Ia diistilahkan sebagai Fictional Finalism.
DAFTAR PUSTAKA
Feist, Jess &
Gregory J. Feist. 2008. Theory of Personality. Jogjakarta :
Pustaka Pelajar.
Hall, Calvin. S &
Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Psikodinamika (Klinis). Yogyakarta
: Kanisius.
Suryabrata, Sumadi.
2002. Psikologi Penalaran. Jakarta : Raja Giafin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar